Bagi semua pengguna kendaraan bermotor pasti sudah paham betul arti dari rambu-rambu lalu lintas yang ada dijalanan. Walaupun demikian ternyata pemahaman ini belum cukup untuk mendorong pengguna jalan mematuhi rambu-rambu tersebut.
Dari hari ke hari pelanggaran rambu-rambu lalu lintas di jalan raya semakin memprihatinkan. Selain bisa kita amati sendiri perkembangannya setiap hari, kecenderungan berkurangnya ketertiban pengguna jalan bisa kita lihat dengan mata kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu intas. Peraturan lalu lintas pada dasarnya dibuat dengan tujuan untuk memperlancar lalu lintas di jalan dan memperkecil terjadinya laka lantas. Coba kita bayangkan bila di jalanan tidak ada peraturan, tidak ada rambu-rambu lalu lintas, dapat dipastikan setiap pengguna jalan akan berbuat seenaknya sendiri tanpa mau mengindahkan kepentingan orang lain sehingga akan mengakibatkan laka lantas semakin tinggi.
Setelah peraturan dibuat ternyata tidak ada jaminan bahwa peraturan tersebut akan dipatuhi. Coba kita lihat kondisi di Indonesia. Rambu-rambu lalu lintas seakan hanya menjadi hiasan yang tidak memiliki makna apa-apa. Praktis hanya lampu lalu lintas saja yang di patuhi, itupun pada ruas jalan tertentu saja. Perilaku yang tidak tertib ini diperparah dengan pertambahan jumlah kendaraan yang sulit dibendung sementara jumlah pertambahan ruas jalan tidak mampu mengimbanginya.
Jika memang peraturan dibuat untuk mempermudah kehidupan manusia pertanyaan besar yang muncul adalah: "Mengapa peraturan tersebut sering dilanggar?".
Kebanyakan pengguna jalan raya, khususnya penyemeda motor, banyak yang tidak menggunakan HELM! padahal itu sangat penting sekali untuk diri kita masing-masing, guna menghindari kecelakaan yg sudah-sudah, dan tentunya selain itu kita juga termasuk orang-orang yang mentaati peraturan jika kita menggunakan HELM. Belum lagi kebanyakan orang-orang sekarang banyak yg diam-diam atau main kucing-kucingan dari polisi, agar terhindar dari razia dadakan dari polisi tersebut. itu memang tragis.
Dilihat dari konsekuensi yang mungkin timbul, kegagalannya terletak pada probabilitas kemunculan konsekuensi negatif yang kecil. Walaupun pengendara tahu bahwa tidak menggunakan helm sangat berbahaya namun mereka tetap berkeras untuk tidak memakai helm. Pengendara tersebut menganggap bahwa kemungkinan dirinya untuk terjatuh ataupun ditangkap petugas sangat kecil sehingga walaupun tidak menggunakan helm ia tetap selamat. Mungkin suatu ketika pengendara tersebut tertangkap petugas namun alih-alih mendapat surat tilang, ia justru bisa melenggang dengan memakai uang "pelicin". Uang "pelicin" tersebut bukan merupakan konsekuensi negatif melainkan justru menjadi konsekuensi positif bagi pengendara karena ada semacam rasa bangga bahwa dirinya bisa mengelabui petugas dengan beberapa lembar rupiah. Kenyataan bahwa perilaku tidak memakai helm ini mendapatkan konsekuensi positif membuat pengendara tersebut cenderung untuk mengulangi perilaku tersebut. dan intinya BE SAFETY GUYS!!!
Sumber : Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar